Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

SPEKTRUM LIFE FORM


FAKTOR LINGKUNGAN ABIOTIK
Sistem klasifikasi life form tumbuhan yg paling umum dipakai adalah yg dibuat oleh Raunkiaer, yg didasarkan pada posisi kuncup perennating thd permukaan tanah. Klasifikasi tersebut adalah:
a.        PHANEROPHYTE (P) : kuncup perennating pada ketinggian paling tidak 25 cm di atas permukaan tanah. Ini berupa pohon, smak tinggi, liana, tumbuhan merambat berkayu, epifit, batang sukulen tinggi.
b.      CHAMAEOPHYTE: tumbuhan berkayu, letak kuncup perennating berkedudukan dekat thd permukaan tanah (di bawah 25 cm). Contoh: herba,suffrutescent (perdu rendah, kecil, bgn pangkal berkayu dgn tunas berbatang basah), atau tumbuhan berkayu rendah, tumbuhan succulent rendah, tumbuhan bantalan.
c.       HEMICRIPTOPHYTE (H): tumbuhan kelompok ini mempunyai titik kuncup perennating tepat di atas permukaan tanah. Dalam kelompok ini termasuk herba berdaun lebar musiman, rumput-rumputan dan tumbuhan roset.
d.      CRYPTOPHYTE (CR): kuncup perennating terletak di bawah permukaan lapisan tanah atau terbenam dalam air. Dalam kelompok ini termasuk tumbhan umbi, rimpang, tumbuhan perairan emergent, mengapung dan berakar dlm air.
  1. THEROPHYTE (Th): termasuk semua tumbuhan sat musim, dimana pada kondisi lingkungan yg tidak menguntungkan titik pertumbuhan berupa embrio dalam biji.
Untuk membantu dlm interpretasi spektrum life form, Raunkiaer membuat spektrum normal untuk flora dunia berdasarkan pada 100 spesies yg dipilih secara acak, yg dipakai sbg pembanding.
Komposisi tumbuhan penyusun asosiasi dapat digambarkan dalam suatu spektra life form. Spektra tipe life form adalah suatu penggambaran yang menunjukan  kelompok prosentase tumbuhan penyusun suatu asosiasi seperti terlihat pada gambar dibawah ini









 
 



Gambar : Histogram Hasil Pengamatan Penyusun Tipe Life Form dari Suatu Tegakan
Spektra dapat dibuat dari data berbagai tipe komposisi. Kebanyakan kajian berkepentingan dengan spektra life form berdasarkan pada sekedar daftar spesies tegakan (stand) yang berbeda atau area geografi berbeda. Interpretasi spektra tipe life form dapat dibaca berdasarkan spekrtrum  normal yang dibuat Raunkier. Spektrum normal untuk flora dunia berdasarkan pada 1000 spesies yang dipilih secara acak dipakai sebagai pembanding. Porsentase spesies dalam berbagai klas life form untuk spektrum normal sbb:
Tabel 1. Porsentase spesies dalam berbagai klas life form untuk spektru berdasar Raunkier.
P
Ch
H
Cr
Th
Jumlah
46
9
26
6
13
100


Cover
       Cover atau penutupan kanopi tumbuhan dalam suatu area tertentu dapat dihitung berdasrkan   prosentase. Penutupan penuh  suatu vegetasi merupakan prosentase 100%. Bilangan penutupan dapat melebihi 100 %,  disebabkan tumbuhan penyusun suatu vegetasi terdiri dari beberapa  lapisan kanopi yang saling tumpang tindih, kuang dari 100% menunjukan adanya tanah gundul pada suau area yang diamati..
       Penggunaan alat ”moosehorn”sebagai penghitung  cover suatu kanopi pohon sangat membantu keakuratan  perhitungan luasnya cover yang ditutup kanopi. Kanopi pohon dapat  juga dihitung  dengan potongan melintang  batang pada setinggi dada atau disebut sebagai diameter basal area (B). Perhitungan basal area dapat menggunakan pita pengukur yang dapat menunjukan  lingkar batang yang dapat dikonversi dalam diameter batang.
Cara pengukuran Cover  dapat dihitung dengan mengukur diameter 1 (DI) dan diameter 2 (D2) dari luas kanopi dibagi dua ( DI + D2), bagian yang lubang
                                                                                2
dihitung masif seperti terlihat pada cara pengukuran dibawah ini:


 










Gambar 7:  Cara pengukukuran Cover secara teknis  dalam pengamatan langsung
Perhitungan Cover pada semak belukar, dikelompokan dihitung total Cover tumbuhan sejenis dalam suatu lokasi pengamatan yang disebut sebagai dominansi. Alat bantu pengamatan Cover pada semak belukar menggunakan Pantograf.
Pengamatan atas dasar kanopi Cover penutupan adalah perhitungan yang sangat subyektif karena itu jika data kuantitatif tersedia, seperti densitas, frekuensi, dominansi atau nilai penting, maka analisis lebih baik dibobot dengan nilai masing-masing.
Perhitungan secara akurat untuk kelimpahan kadang kala sulit untuk dilakukan, karena itu kelimpahan tiap-tiap life form dipakai skala rating Braun-Blanquet, Domin Krajina ataupun Daubenmire.yang kemudian dikonversikan menjadi rerata penutupan seperti dalam tabel berikut:
Tabel 2. Rentang Cover menggunakan Braun Blanquet, Domin Krajina dan  Daubenmire (diambil dari Barbaur, 1992)
Braun Blanquet
Domin Krajina
Daubenmire
Class
Range of Cover (%)
M
Class
Range of Cover (%)
M
Class
Range of Cover (%)
M
5
75-100
87.5
10
100
100
6
95-100
97.5
4
50-75
62.5
9
75-99
87.0
5
75-95
85.0
3
25-50
37.5
8
50-75
62.5
4
50-75
62.5
2
5-25
15.0
7
33-50
41.5
3
25-50
37.5
1
1-5
2.5
6
25-33
29.0
2
5-25
15.0
+
<1
0.1
5
10-25
17.5
1
0-5
2.5
R
<<1
-
4
5-10
7.5






3
1-5
2.5






2
<1
0.5






1
<<1
+






r
<<<1
+

























  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar